Selasa, 17 September 2013

Korea Dan Makanan Ekstrimnya

Segala hal yang berasal dari Korea kini tengah populer dan mendunia. Mendatangkan berbagai decak kagum dan passion untuk mencoba. Mulai dari kosmetik, style fashion, busana, hingga kuliner Korea, rasanya bikin penasaran. Tak heran kalau kemudian produk-produk asal Korea ini laris di banyak negara, termasuk di Indonesia.
Ngomong-ngomong soal makanan Korea, coba kita ingat kembali, makanan apa yang sudah sempat dicoba? Galbi, bibimbap, kimchi, hmmm... semua makanan itu banyak yang ngefans dan disukai nyaris semua lidah Indonesia. Tetapi, mungkin Anda belum tahu kalau ada alasan lain bahwa kuliner Korea ini begitu beken di dunia. Ya, tentu saja karena kuliner ekstrimnya.
Kalau Anda jalan-jalan ke Korea Selatan, Anda akan bertemu dengan beberapa tantangan kuliner ekstrim yang mengundang adrenalin. Beberapa bahannya mungkin juga sudah banyak Anda temui di dalam negri. Dan bukan sesuatu yang terlalu mengerikan kok. Tetapi, bagi sebagian besar warga negara asing asal Eropa atau Amerika, makanan-makanan ini benar-benar menantang adrenalin.

Seperti diceritakan di dalam Seoleats.com, Beongdegi adalah salah satu ekstrim kuliner yang ternyata dijual di nyaris setiap sudut taman di Korea.
Orang Korea sudah biasa menemui makanan semacam ini dan tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang aneh. Namun Anda mungkin akan geli karena di Indonesia, bahannya biasa dipakai sebagai umpan memancing atau makanan burung.
Beongdegi ini adalah larva ulat sutra yang dikukus dan disajikan lengkap dengan jus protein di dalamnya. Rasanya mungkin tidak begitu special, dan bahkan seperti sedikit aneh. Tetapi ketika masuk di dalam mulut dan cairan yang ada di dalam bungkusnya meledak, Anda akan tahu betapa menantangnya kuliner asal Korea yang satu ini.
Uniknya, ternyata Anda tidak hanya bisa memperolehnya di pedagang kaki lima di area taman Korea. Tetapi, supermarket juga menjualnya sebagai makanan bebas.

Kalau sudah dipotong dan disajikan di piring sih tampak seperti daging barbekyu biasa. Tetapi sebagian besar masyarakat Indonesia tidak akan mau ditantang makan menu yang satu ini. Well, dia bukan menu yang halal khususnya bagi umat Muslim.
Namun, Jokbal ini adalah salah satu makanan yang begitu populer dan digandrungi di Korea. Biasa disajikan dibungkus dengan sangchu dan ditambah sedikit ssamjang dan bawang putih, umumnya warga Korea gemar menikmatinya dengan teman sedikit alkohol.
Jadi, jika Anda pergi ke Korea dan melihat ada kaki babi dipajang di dekat talenan kayu. Maka Anda tak perlu kaget. Karena apabila Anda memesannya, ia akan disajikan dalam bentuk sudah diiris tipis dan siap makan.


Kalau yang satu ini mungkin Anda malah doyan dan bisa menghabiskan sepanci sendiri kalau sudah dibumbui dan dimasak. Namun bagi sebagian besar orang di luar negri, untuk memasukkan makanan yang satu ini ke dalam mulut, butuh keberanian yang sangat besar.
Dalkbal berbahan utama kaki ayam, yang dipotong kukunya, dibersihkan kemudian dimasak dengan bumbu khusus. Disajikan dengan warna kecokelatan yang menggiurkan dan taburan wijen, ah orang Indonesia malah sulit untuk menolak menu yang satu ini.
Dalkbal dikenal sebagai makanan yang istimewa dan tidak selalu disajikan setiap hari. Umumnya ia hanya disajikan di momen-momen tertentu saja. Atau bisa ditemui di resto-resto mahal apabila Anda memesannya.

Nah kalau yang satu ini Anda benar-benar ditantang untuk berani memakannya. Sannakji adalah menu sajian gurita. Tetapi jangan dibayangkan kalau ia sudah dibakar dan disajikan dengan sambal di atas piring. Gurita yang satu ini justru disajikan mentah-mentah dan masih bergerak.
Sekalipun masih bisa bergerak, sebenarnya gurita ini sudah mati kok. Hanya saha tentakelnya masih akan aktif dan terlihat menggeliat dalam beberapa waktu yang cukup lama. Saat didekatkan ke mulut, Anda akan merasakan bagaimana tentakelnya berusaha menyedot bibir dan lidah Anda.
Nyaris benar-benar seperti sedang hidup dengan semua gerakan aktifnya. Apakah Anda pikir ini adalah hal gila? Hmmm tidak juga untuk warga Korea. Tradisi ini justru sampai sekarang tetap dilestarikan dan bisa ditemui di sebagian besar resto di Korea.
Tapi tenang saja, umumnya yang disajikan adalah bayi gurita yang ukurannya kecil kok. Jadi Anda tidak akan lari ketakutan dan malah terluka.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar